Langsung ke konten utama

Cerita Sedekah Kepada Keluarga



Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al
Khudri ra : suatu ketika pada
hari raya Rasulullah Saw pergi
ke Mushalla (ruang atau
lapangan yang difungsikan
sebagai tempat shalat).
Kemudian Nabi Muhammad
Saw pulang, ketika Nabi
Muhammad Saw sampai di
rumahnya , Zainab, istri Ibn
Mas’ud meminta izin untuk
masuk. Ia berkata, “ya
Rasulullah, inilah Zainab”.
Nabi Muhammad Saw
bertanya,”Zainab yang
mana?” ia menjawab bahwa ia
istri Ibn Mas’ud. Nabi
Muhammad Saw
bersabda,”baiklah, silakan
masuk”. Ia pun masuk dan
berkata, “ya Rasulullah, hari
ini anda memerintahkan kami
untuk mengeluarkan sedekah
dan aku memiliki sebuah
perhiasan yang kuniatkan
akan kuberikan sebagai
sedekah tetapi Ibn Mas’ud
berkata bahwa ia dan anak-
anaknya lebih berhak
mendapatkannya ketimbang
orang lain.” Nabi Muhammad
Saw bersabda, “apa yang
dikatakan Ibn Mas’ud benar.
Suami dan anak-anak mu lebih
berhak memperolehnya
daripada orang lain”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Saka Tatal Masjid Demak

Ada yang unik di Masjid Agung Demak. Di antara empat tiang utama penyangga atap terdapat satu tiang yang bernama soko tatal. Soko berasal dari bahasa Jawa yang berarti tiang. Sedangkan tatal adalah potongan-potongan kecil dari kayu. Dinamakan soko tatal karena memang tiang itu tersusun dari potongan-potongan kayu kecil hingga berbentuk sebuah tiang utuh berdiameter 70 cm. Ada cerita menarik di balik keberadaan soko tatal itu. Alkisah, pembangunan Masjid Demak berjalan lancar. Masing-masing wali mendapatkan tugas membawa empat tiang besar, yaitu Sunan Giri, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Purwaganda, Sunan Gunung Jati, Pangeran Palembang, dan Syekh Siti Jenar. Hanya Sunan Kalijaga sendirilah yang membawa tiga buah tiang. Jumlah semuanya 83 tiang kurang satu. Tatkala semuanya sudah siap dan waktu mendirikan masjid tinggal satu hari, sementara saka guru kurang satu, Sunan Bonang menanyakan kepada Sunan Kalijaga akan tugasnya menyia...

Tukang Sampah yang Menjadi Presiden

Di tulis oleh : Supriyatno Lee Myung Bak Tukang Sampah yang Menjadi Presiden Ia adalah orang yang beranjak naik secara bertahap dari kemiskinan yang membelit hidupnya hingga menjadi presiden di negaranya. Dia tumbuh dalam sebuah keluarga yang teramat miskin. Orang tuanya tidak mampu membiayai sekolahnya di tingkat sekolah atas. Ia harus berpindah-pindah pekerjaan semenjak SLTA hingga mampu belajar di sebuah universitas. Salah satu pekerjaan yang pernah dilakukannya adalah menjadi pemungut sampah. Ia pernah ditangkap di masa pemerintahan militer yang diktator dan dijebloskan ke dalam penjara selama 3 tahun. Di hari ulang tahunnya ke 66 tahun, ia menjadi pemenang pemilu korea selatan dan tercatat sebagai presiden pertama dari kalangan pekerja. Kemenangan Lee Myung Bak menjadi presiden di anggap sebagai sebuah keajaiban oleh mayoratis penduduk Korea Selatan. Alasannya, Lee adalah seorang anak yang lahir dan tumbuh dalam keluarga yang sangat miskin. Kedua or...

PT.SHINTATEX

Sebuah nama sebuah cerita dan ada  pertemuan pasti ada perpisahan, pagi itu udara sangat sejuk dan kalender saya lihat tertanggal 22 maret 2019 tepatnya hari jumat Saya lihat ada teman kerja ada yang sedih sambil tangan memegang kepala dan ada juga teman lain menghiburnya memberi semangat karena hidup tetap harus berjalan walau tidak lagi kerja disini Saya berharap semoga semua darikita slalu sukses dimanapun kita berada dan mendapatkan pekerjaan  yang lebih baik dari yang sekarang ini... Nb: PT bangrut katanya